Logo

Workshop Stingless Bee oleh Staf PTN

Selasa, 18 Desember 2018 Botani Mart IPB mengundang salah satu praktisi di bidang lebah tanpa sengat (stingless bee) yaitu Nadzirum Mubin, SP., MSi yang merupakan salah satu staf di Departemen Proteksi Tanaman IPB yang memang sejak 2012 sudah mulai mempelajari stingless bee ini.

Botani Mart sendiri merupakan salah satu unit bisnis yang dikelola oleh IPB. Unit ini bergerak dibidang retail, dimana Botani Mart menyediakan produk hasil pertanian yang berasal dari hulu sampai kehilir. Botani mart sudah mempunyai koloni stingless bee berjenis Trigona (Tetragonula) laeviceps (Hymenoptera: Apidae: Meliponini) yang merupakan kelompok lebah tanpa sengat dengan ukuran yang cukup kecil. Lebah tersebut sangat aman dan bersahabat/friendly sehingga Botani mart memang berencana memasukan wahana stingless bee ini sebagai wahana bagian Agrotourism untuk memberikan edukasi untuk pengunjung, yang nantinya memang diharapkan dapat menarik hati para pengunjung. Selain perilaku lebah yang tidak menyengat sehingga aman untuk pengunjung, kelebihan lainnya yaitu lebah ini juga mampu memproduksi madu, bee pollen, dan propolis. Propolis yang dihasilkan, menurut beberapa literatur disebutkan bahwa produksi propolis dari lebah tanpa sengat lebih tinggi dibandingkan lebah yang menyengat seperti honey bee (Apis mellifera, A. cerana, dll) dengan kisaran harga yang cukup tinggi (10ml seharga 100-150 ribu rupiah).

Materi yang dibawakan Nadzirum mencakup tentang peranan penting lebah sebagai serangga penyerbuk; memberikan pengetahuan tentang struktur sarang yang mempunyai perbedaan dengan honey bee; cara pemanenan madu, bee pollen, dan propolis; cara perbanyakan koloni (colony propagation); cara mengendalikan musuh alaminya seperti semut, cicak, tokek; serta memberikan pengetahuan tentang sumber pakan yang mampu meningkatkan produksi madu, polen, dan propolis.

Lebah tanpa sengat ini tidak hanya sekedar untuk wahana Agrotourism, tapi di lain sisi juga difungsikan untuk penyerbukan tanaman-tanaman di sekitarnya. Banyak tanaman sekitar yang ditanam untuk estetika (bunga-bungaan), juga untuk diperjualbelikan seperti buah-buahan (jambu kristal, sawo, jeruk), dan sayur (okra) dll. Dengan adanya introduksi lebah di area tersebut diharapkan mampu meningkatkan minat pengunjung karena bibit-bibit buah atau sayur yang ditanam memperlihatkan performa terbaiknya yaitu berbuah lebah dan bentuknya yang sempurna.

PDF Download