Logo

Liputan: Pastikan Hasil Uji Akurat, Karantina Pertanian Uji Standar Lakukan Validasi Metode Uji Bersama Departemen Proteksi Tanaman

Jakarta - Karantina Pertanian Uji Standar sebagai pusat laboratorium pengujian di bawah Badan Karantina Pertanian (Barantan) selalu memastikan hasil ujinya akurat. Metode yang digunakan telah tervalidasi melalui proses yang dinamakan validasi metode uji.

Baru-baru ini, dua metode uji deteksi dan identifikasi hama penyakit tanaman telah berhasil divalidasi, yaitu uji Squash mosaic comovirus (SqMV) dan Cucumber green mottle mosaic tobamovirus (CGMMV) dengan metode ISTA (7-026) dan metode uji Ditylenchus spp. pada umbi bawang putih dengan metode morfologi.

"SqMV dan CGMMV termasuk Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dari golongan virus yang menyerang tanaman dari keluarga Cucurbitaceae atau labu-labuan seperti timun,melon dan lainnya," ujar Derhani, ketua tim validasi metode uji virus.

Adapun Ditylenchus spp. termasuk OPT dari golongan nematoda. “Dalam Permentan Nomor 31 tahun 2018, terdapat dua spesies Ditylenchus yang merupakan OPTK, yaitu Ditylenchus dipsaci dan Ditylenchus destructor. Keduanya menyerang umbi bawang putih," ujar Andi Prasetiawan, ketua tim validasi metode uji nematoda

Sriyanto, Kepala Karantina Uji Standar mengapresiasi keberhasilan tim dalam memvalidasi metode uji tersebut. "Kedua metode uji ini dikembangkan agar pemeriksaan laboratoris terhadap media pembawa OPTK valid dan hasil ujinya akurat. Keberadaan dan penyebaran OPTK tersebut pun dapat diketahui sedini mungkin," pungkasnya saat membuka seminar hasil validasi metode di Jakarta(13/11).

Seminar juga dihadiri oleh Tri Asmira Damayanti dan Supramana, staf pengajar dari Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian – IPB University. Keduanya memberi apresiasi terhadap tim Karantina Pertanian Uji Standar yang telah berhasil melakukan validasi pengujian.

#LaporKarantina

#KarantinaPertanianUjiStandar

PDF Download