Logo

Geliat Wereng Batang Cokelat pada Musim Tanam Kemarau 2020: Apa yang perlu disiapkan untuk awal musim padi saat ini?

Wereng Batang Cokelat (WBC) memang menjadi hama padi yang legendaris, bagaimana tidak hama ini mengalami outbreak skala besar di awal tahun 70-an, 1986, 1998,2010, 2017, dan satu satuhnya hama yang mempunyai Inpres (Instruksi Presidan), yaitu Inpres no 3 tahun 1986, dimana Inpres ini merubah sistem perlindungan tanaman, dan selanjutnya mendorong sistem pengendalian hama terpadu sebagai kebijakan perlindungan tanaman yang dituangkan dalam UU no 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman dan ditegaskan lagi dalam UU terbaru yaitu UU No 2 Tahun 2019  tentang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan, yang dalam pasal 48 menyatakan bahwa Pindungan Pertanian dilaksanakan dengan sistem pengelolaan hama terpadu serta penanganan dampak perubahan iklim.

GeliatWereng-2020-Galery

Akhir akhir ini di musim kemarau tahun 2020, tepatnya di sekitar Agustus-September serangan WBC merebak di berbagai daerah dengan cukup signifikan. Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian - IPB University bekerjasama dengan mitra petani yang tergabung dalam Gerakan Petani Nusantara melakukan pengamatan lapangan dalam periode tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa serangan WBC cukup berat pada beberapa daerah di Jatim dan Jateng seperti Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Blora, Klaten, Kebumen, Cialcap dan Tegal, yang mengherankan adalah pada periode tersebut tidak ditemukan serangan berat di daerah penghasil padi di Jawa Barat.

Memang serangan WBC ini tidak semasif pada tahun 2017 di mana serangan berat minimal di 30 kabupaten di Jawa. Akan tetapi serangan itu memberikan pesan kepada akademisi, pengambil kebijakan dan juga petani, bahwa para pihak itu bisa lupa terhadap kondisi yang mendorong outbreak, tetapi WBC tidak akan lupa. Begitu faktor-faktor yang mendorong perkembangan terpenuhi akan menjadi outbreak. Seminar dan lokakarya nasional yang diselenggarakan oleh Departemen Proteksi Tanaman tentang wereng cokelat tahun 2018, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab ledakan besar wereng coklat tahun 2017, yaitu penanaman padi yang terus menerus sehingga membuat jembatan antar musim, dan penggunaan pestisida yang salah dan berlebihan. Selain itu sistem pengamatan, pengetahuan petani tentang hama dan ekologi sawahnya juga sangat memainkan peranan kunci untuk keberhasilan pengendalian. 

Saat ini sudah di beberapa tempat di Pulau Jawa sudah  memasuki musim tanam I, yaitu musim hujan. Serangan WBC pada berbagai daerah di akhir musim kemarau 2020 menjadi indikator, sumber populasi sudah banyak di lapangan. Pengamatan yang intensif, menghindari penanaman padi terus menerus, meminimalisir penggunaan pestisida kimia sintetik, penguatan agroekosistem dengan pengembalian jerami perlu dilakukan agar produksi padi  musim tanam I ini aman dari serangan WBC.