Logo

Guest Lecture Series 07: Ira Sigar, Ph.D (Midwestern University, Illinois)

Standar kesehatan masyarakat yang semakin meningkat menggaungkan kembali paradigma “back to nature”. Riset terkait pemanfaatan tanaman obat untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit rutin dikaji oleh berbagai universitas dan lembaga penelitian terkait seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan publik. Aspek kajian yang relatif sama dari penelitian-penelitian tanaman untuk kesehatan manusia diharapkan dapat memberikan perspektif baru untuk kajian serupa di bidang kesehatan tanaman. Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB memanfaatkan peluang ini dengan mengadakan kuliah tamu dari dosen asing (Guest Lecture) Series 07 dengan tema “Potentials of Medicinal Plants for Disease Prevention and Cure” (23/9).

Ira Sigar, Ph.D pakar mikrobiologi dari Midwestern University, Illinois - Amerika Serikat mengemukakan bahwa fokus dari penelitiannya adalah menemukan bahan aktif dari tanaman yang berperan mengatasi permasalahan kesehatan dan dapat dikembangkan lebih lanjut. Tanaman yang sedang banyak menjadi perhatian adalah graviola atau sirsak (Annona muricata) yang mengandung beberapa bahan fitokimia, diantaranya annonaceous acetogenin (AGE) yang terbukti secara in vitro memiliki aktivitas antimikroba dan bersifat anti sel kanker.  Selain mekanisme pencegahan, terdapat mekanisme ‘disruption’ yang distimulasi oleh senyawa aktif graviola untuk mengganggu sistem signalling dari patogen terhadap titik penetrasi dan titik proses infeksi lainnya. Kajian ini perlu pendalaman yang lebih tinggi karena respons dari tiap-tiap bakteri patogen seperti Pseudomonas dan Klebsiella akan berbeda-beda terhadap aktivitas disrupsi ini yang tentunya akan menimbulkan potensi resistensi yang berbeda-beda.  Pakar dari Department of  Microbiology and Immunology ini juga mengemukakan bahwa untuk industrialisasi hasil penelitian semacam ini membutuhkan waktu yang sangat panjang dengan tidak mengabaikan aspek-aspek holistiknya termasuk optimasi konsentrasi dan dosis yang efektif untuk menekan penyakit tetapi juga tidak mengganggu populasi dan aktivitas dari flora normal yang ada di tubuh manusia.

“Pendekatan yang sama dari teknologi yang dikembangkan oleh Ira Sigar, Ph.D dapat dimanfaatkan juga oleh para peneliti di bidang kesehatan tanaman yang banyak bergelut dengan berbagai jenis patogen, diantaranya dari kelompok bakteri dan cendawan (fungi)”, ujar Dr. Giyanto, pakar bakteriologi tumbuhan yang memoderatori guest lecture ini. Meskipun merupakan bagian dari mata kuliah Resistensi Tanaman terhadap Penyakit Tumbuhan (FIT 722) dari Program Studi Fitopatologi IPB, guest lecture ini juga diminati oleh para mahasiswa dari program studi lain di IPB dan di luar IPB, serta para peneliti di berbagai lembaga penelitian. Departemen Proteksi Tanaman akan kembali mengadakan beberapa seri guest lecture berikutnya untuk memperkaya materi perkuliahan pada semester ganjil T.A. 2021/2022 ini.

#DokterTanamanIPB #PTNkeren #IPBuniversity #TanamanObat