Logo

Dosen Muda IPB University Jadi Dosen Tamu di Unpad, Paparkan Konservasi Serangga Bermanfaat

Nadzirum Mubin, SP, MSi Dosen IPB University dari Departemen Proteksi Tanaman menjadi Guest Lecture di Universitas Padjajaran, (13/11). Dalam kesempatan ini Nadzir menjelaskan tentang konservasi serangga bermanfaat untuk memberikan dukungan pertanian yang berkelanjutan.

“Lebah yang merupakan salah satu serangga bermanfaat yang upaya konservasinya masih sangat minim dilakukan, khususnya pada lebah soliter. Lebah merupakan serangga yang mendominasi dalam membantu proses penyerbukan pada tiga per empat tanaman yang di daratan ini. Peranan lebah yang begitu besar ternyata belum sebanding dalam upaya pelestariannya,” jelasnya.

Menurutnya lebah yang selama ini dikenal adalah kelompok lebah sosial yaitu lebah madu yang memiliki sengat. Sehingga masyarakat enggan untuk memelihara karena kekhawatiran dalam keamanan dan kesulitan dalam proses pemeliharannya.

“Namun beberapa tahun ini, perkembangan dunia lebah sangat masif dan salah satunya yaitu pengembangan lebah tanpa sengat (stingless bee). Lebah tanpa sengat memiliki peranan dan produk yang sama seperti halnya lebah madu yang bersengat. Yaitu sebagai pollinator serta menghasilkan madu, bee pollen, dan propolis,” imbuhnya.

Akan tetapi, lanjutnya, informasi tentang lebah tanpa sengat yang berpotensi untuk dikembangkan di rumah-rumah baik di desa ataupun di perkotaan belum banyak diketahui. Bahkan diketahui banyak lebah-lebah tak bersengat ini berada pada sarang-sarang yang tidak layak.

“Sangat ironis ketika lebah memberikan bantuan dalam hal penyerbukan tetapi sarangnya hanya seadanya seperti di pot bunga, bambu bekas, kusen kayu dan sebagainya. Sebagai upaya pelestariannya, salah satunya dilakukan dengan cara memindahkan sarang yang tidak layak tersebut ke sarang yang lebih layak seperti di kotak kayu,” tutur Nadzir yang merupakan Young Scientist PEI 2021.

Nadzir juga menjelaskan bahwa dalam upaya konservasi tidak hanya sekedar memindahkan ke sarang yang lebih layak, tetapi penyediaan sumber pakan juga salah satu upaya konservasi.

“Karena ketika lebah menunggu adanya musim bunga pada tanaman pangan maupun hortikultura, membutuhkan waktu yang lama. Sedangkan kebutuhan akan nectar dan pollen dibutuhkan lebah setiap hari. Sehingga membuat semacam kebun bunga sederhana memberikan bantuan kepada lebah untuk menjaga tetap berada di sekitar lingkungan kita,” tuturnya.

 Ia menambahkan bahwa nilai tambah lainnya adalah untuk agro-edutourism. Yakni wisata berbasis pertanian yang dikelilingi tanaman pertanian maupun perkebunan serta lebah tanpa sengat disekitarnya.

“Lebah tanpa sengat sangat aman (friendly) sehingga anak-anak pun bisa melihat dan belajar dengan sangat dekat. Bahkan orang-orang bisa melakukan prosesi meminum madu dari sarangnya langsung tanpa takut disengat,” tambahnya. (**/Zul-IPB News)

Sumber: IPB News

#DokterTanamanIPB #Webinar #PTNkeren #IPBuniversity #DosenMuda