Logo

Departemen Proteksi Tanaman Mengundang Pakar dari PT Arara Abadi bahas Pengelolaan Terpadu Penyakit Akasia dan Eukaliptus

Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, IPB ─ Mendukung pengayaan pengalaman belajar bagi mahasiswa pada transformasi digital di era COVID-19, IPB mengusung sebuah format edukasi yang menyediakan wadah interaksi bagi mahasiswa dan tenaga profesional melalui diskusi dan kompetensi interpersonal dalam program Guest Lecture Series.

Guest Lecture Series ke-13 yang diadakan pada hari Sabtu, 12 Maret 2022, mengundang Dr. Bayo Alhusaeri Siregar, SP. M.Si dari PT. Arara Abadi Riau untuk membawakan sebuah materi bertema “Pengelolaan Terpadu Penyakit Akasia dan Eucalyptus pada Hutan Tanaman Industri”. Kegiatan ini dilaksanakan melalui Zoom Meeting yang dihadiri oleh Dosen Departemen Proteksi Tanaman dan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi serta beberapa perusahaan swasta.

Hutan Tanaman Industri (HTI) menurut PP no 7 tahun 1990 adalah Hutan tanaman yang dibangun dalam rangka meningkatkan potensi dan kulaitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur intensif untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industry hasil hutan.

HTI ini skala area sangat luas, sehingga terdapat ancaman produktifitas HTI. salah satunya adalah adanya penyakit tanaman. Penyakit yang sering ditemui adalah layu bakteri (Ralstonia pseudosolanacearum), penyakit busuk akar/hati (Ganoderma philpii),  penyakit busuk batang (Ceratocystis spp.), dan penyakit layu Fusarium.

Pengelolaan terpadu yang dilakukan oleh PT. Arara Abadi Riau ini adalah (1) Membuat klon/varietas tahan melalui inokulasi buatan di Growth Chamber; (2) Membuat Agen Biokontrol (Cendawan Endofit, Basidiomisetes dan Bakteri Endofit); (3) Melakukan pengendalian lainnya yaitu Biosekuriti di Clonal Garden dan eradikasi; (4) Monitoring penyakit dengan menggunakan teknologi (membuat aplikasi berbasis android yang terintegrasi dan memanfaatkan drone untuk mempermudah pemantauan serta memperoleh data wilayah yang terserang penyakit).

Berdasarkan penelitian dan melihat kondisi di lapangan, ancaman penyakit pada HTI akasia dan eukaliptus itu nyata dan merugikan.  Penerapan PHT pada HTI penting sebagai langkah mitigasi terhadap ancaman penyakit tanaman.  Penggunaan tanaman tahan dan agen hayati merupakan inti dari PHT di HTI, sedangkan pengendalian lainnya meningkatkan efisiensi PHT.  Untuk mekanisasi , digitalisasi dan automasi perlu dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan penyakit.

Untuk informasi lengkapnya silahkan untuk menonton video Guest Lecture 13 dibawah ini: