Logo

Daftar Berita

Guest lecture 21: Klinik Tanaman (PTN1402)

Guest lecture seri 21 ini menghadirkan tiga pembicara dari Institute Weed Science, Entomology and Palnt Pathology, College of Agriculture and Food Science (IWEP) - University of Philippines Los Banos, yaitu Mr. Rex Joseph DJ. Enabore yang membawakan materi yang berjudul "Major Crops in The Philippines"; Asst. Prof. Pee-Jay A. Rejuso yang membawakan materi berjudul "Common Insect Pests in The Philippines" dan pembicara terakhir adalah Asst. Prof. John Bethany M. Macasero yang membawakan materi berjudul "Disease Diagnosis". acara guest lecture 21 ini dilaksanakan pada Jum'at 27 Januari 2023 bertempat di Ruang Sidang 1 Departemen Proteski Tanaman, Fakultas Pertanian - IPB University.
Berikut merupakan video Guest lecture 21:

ISSAAS-SEAPPRO Joint International Seminar and Congress 2022

3-5 November 2022, Departemen Proteksi Tanaman dengan program SEAPPRO (Southeast Asia Plant Protection) bekerjasama dengan The International Society for Southeast Asian Agricultural Sciences (ISSAAS) dan Society for Agricultural Education Research Development Abroad (SAEDA) mengadakan Joint International Seminar and Congress 2022 dengan tema "Smart Agriculture: Challenges and Opportunities" 

Joint International Seminar and Congress ini adalah gabungan dari dua acara internasional dari kedua institusi, yaitu Southeast Asia Plant Protection Conference yang diiniasi oleh Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian - IPB University dan Kongres tahunan dari ISSAAS, sebagian besar peserta merupakan anggota dari ISSAAS yang berasal dari negara-negara Asia Tenggara, meskipun begitu ada beberapa peserta yang berasal dari negara diluar Asia Tenggara.

Mengutip dari website resmi ISSAAS-SEAPPRO (https://seappro.ipb.ac.id) inti dari kegiatan ini adalah sebagai berikut: "The Southeast Asia Plant Protection Conference brings together groups of professionals from many countries with common interest in promoting food security for all nations around the globe. Countries in the Southeast Asia has been considered as world food sources due to their agricultural potential. However, pests and diseases problems under tropical climate become a challenge in order to maintain crop productivity. Advancement of science and smart technology helps the development of pests and diseases control method as well as increasing plant productivity. Sharing experiences and discussing plant protection and other agricultural and environment- related sciences and technologies is expected during the conference/seminar. In addition, initiation for establishment of science community for plant protection and other agricultural scinces among Southeast Asia countries becomes an important goal", maka dari itu ISSAAS-SEAPPRO menghadirkan keynote speaker yang ahli dibidang smart agriculture. 

Keynote speaker pertama adalah ahli dari International Rice Reasearch Institute (IRRI) yaitu Dr. Inez Slamet-Loedin yang membawakan materi tentang "Broad resistance to rice bacterial leaf blight through genome editing and pathotracer" 

Keynote Speaker kedua adalah ahli dari IPB University yaitu Prof. Dr. Yandra Arkeman yang membawakan materi "Implementation of Artificial Intelligence and Blockchain on Agricultural Supply Chain Management", 

Selain dua keynote speaker tersebut pada acara ini juga menghadirkan 6 invited Speaker yang berasal dari negara-negara anggota ISSAAS, diantaranya 

Dr. Ramadhona Saville - ISSAAS Japan Chapter: "Shaping A Better Primary Industry Through Smart Technologies"

Dr. Nur Azura binti Adam - ISSAAS Malaysia Chapter "Transformation of Agricultural Sector in Malaysia Through Smart Agriculture Approach"

Dr. Benny Mendoza Corcolon
ISSAAS Philippines Chapter - "Smart Agriculture and Its Application in Commercial Banana Production"

Dr. Wanrat Abdullakasim
ISSAAS Thailand Chapter - "Smart Agriculture: Thailand's Implementation and Future Outlook"

Dr. Nguyen Thi Thuy Hanh
ISSAAS Vietnam Chapter - "Smart agriculture in Vietnam and the role of the University"

Prof. Dr. Suryo Wiyono
ISSAAS Indonesia Chapter - "Plant Diseases Challenges in The Future Agriculture And Novel Strategy Approaches"

padan Joint Seminar dan kongres ini juga diundang para praktisi dari perusahaan dibidang pertanian untuk menjadi invited speaker, diantaranya yaitu:

Mr. Naritaka Matsubara
PT. Agricon/Mitsui Agrochemical - "TENEBENAL TM: New Pesticide for Control of Lepidoptera Pest"

Fizrul Indra Lubis
PT. Sawit Sumbermas Sarana - "Development of Volatile Organic Compunds Monitoring based on Smart Benzene Detector for Oil Palm Plantation"

Ir. Fauzan Khumaedi
PT. Great Giant Pineapple - "Smart Agriculture Practices of Pineapple Plantation at PT Great Giant Pineapple (GGP), Lampung - Indonesia"

M. Candra Putra
PT. Syngenta Indonesia - “Embracing Digital Agriculture in R&D Activity”

ISSAAS-SEAPPRO Joint International Seminar and Congress ini dilaksanakan selama tiga hari, hari pertama adalah seminar dan kongres, hari kedua adalah pararel session, dan hari ketiga adalah Field Trip ke pabrik pestisida biologi yaitu PT. Prima Agrotech.  

ISSAAS-SEAPPRO Joint International Seminar and Congress ini disponsori oleh PT. Syngenta Indonesia, PT. Agricon, CropLife Indonesia, PT. Sawit Sumbermas Sarana, CropCare, Alishter, PT. Inti Everspring dan PT. Prima Agrotech

berikut merupakan cuplikan galeri kegiatan ISSAAS-SEAPPRO:

ISSAAS-SEAPPRO-Galery

IPB News: Selamatkan Ratusan Hektar, Bioimunisasi Benih Inovasi IPB University Berhasil Atasi Penggerek Batang Padi

Teknologi Bio imunisasi benih inovasi IPB University yang diterapkan di Subang, Jawa Barat membuahkan hasil dengan menyelamatkan ratusan hektar lahan petani. Teknologi ini mampu mengatasi penggerek batang padi yang telah jadi permasalahan menahun para petani di Desa Ciasem Baru dan Desa Ciasem Girang, Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Pendampingan teknologi dilaksanakan mahasiswa IPB University yang dipandu oleh Prof Suryo Wiyono dan Prof Widodo. Keduanya merupakan pakar proteksi tanaman IPB University. Prof Suryo mengatakan, prinsip pengelolaan penggerek batang yang dilakukan ada dua, yaitu bio imunisasi dan pengumpulan kelompok telur di persemaian.

“Pengumpulan kelompok telur di pesemaian untuk mengurangi populasi awal hama. Sedangkan bio imunisasi meningkatkan ketahanan padi terhadap hama dan penyakit. Keduanya merupakan teknologi IPB University yang mapan dan siap untuk diterapkan secara masif ke daerah endemik penggerek batang dan penyakit blas,” jelas Prof Suryo.

Bio imunisasi merupakan teknologi perlakuan benih dengan mikroba endofit dan plant growth promoting rhizobacteria (PGPR). Teknologi ini membuat tanaman menjadi tahan hama dan penyakit.

Melalui program Kedai Reka Patriot Pangan IPB University 2022 yang berjudul Program Aplikasi Teknologi Tepat Guna untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional melalui One Village One CEO (OVOC). Program melibatkan delapan mahasiswa IPB University dan dilaksanakan Desember 2022 lalu. Kegiatan ini turut melibatkan sebanyak empat kelompok tani dengan 51 orang dan sawah seluas 200 ha.

Pada pertengahan Maret 2023, saat tanaman mendekati bermalai, program ini menunjukkan keberhasilannya. Hampir semua petani peserta program ini mengatakan bahwa teknologi ini efektif untuk mengendalikan penggerek batang padi.

“Teknologi bio-imunisasi benih yang dilakukan memiliki pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan tanaman padi, dimulai dari persemaian yang daya perkecambahannya hampir mencapai 100 persen. Pertumbuhan bibit juga merata, akar tumbuh lebih lebat,” ucap Vektor, yang merupakan petani peserta program

Selain itu, lanjut dia, pertanaman padi yang diberi perlakuan bio imunisasi benih lebih tahan terhadap serangan hama penggerek batang padi dibanding sawah tanpa perlakuan.

Damis, petani yang menerapkan teknologi bio imunisasi, turut membandingkan performa pertanaman padi miliknya. Ia menduga bahwa persemaian yang diberi perlakuan bio imunisasi benih tidak disukai oleh kupu penggerek batang untuk meletakkan telur. Padahal, persemaian bibit miliknya dan petani lainnya (Tono) berada di lokasi yang saling berdekatan.

“Serangan penggerek batang di lahan saya jauh lebih sedikit dibandingkan sawah milik Pak Tono. Padahal, lahan kami hanya terpisahkan oleh pematang sawah. Kejadian ini diperoleh setelah saya menerapkan teknologi bio imunisasi, sedangkan sawah Pak Tono tidak menerapkan teknologi ini,” ungkap Damis, petani yang lain.

Di sisi lain, serangan sundep di antara lahan milik Damis dan Tono juga terlihat berbeda. Di lahan milik Damis, serangan sundep cenderung sedikit dan dapat dihitung. Sementara lahan milik Tono cenderung merata pada setiap rumpun. Serangan sundep pada petak dengan perlakuan bio imunisasi benih jauh lebih kecil dibanding pada lahan konvensional.

Anakan terserang sundep pada petak tanpa perlakuan mencapai 67,30 persen. Adapun, pada perlakuan bio imunisasi hanya sebesar 21,59 persen. Sawah yang lain, milik Casmudi yang dibio-imunisasi, berlokasi di perbatasan desa, aman dari penggerek, sementara di sebelahnya terserang berat.

“Program IPB University ini sangat bagus dan secara umum berhasil. Penggerek batang di sawah-sawah lokasi kegiatan terbukti terkendali dibanding yang lain. Ke depan, program pendampingan teknologi dari perguruan tinggi untuk petani perlu diperluas dan intensif. Pasalnya sekarang tantangan yang dihadapi petani padi makin berat, iklim yang makin tidak menentu, hama penyakit yang makin berat,” sebut H Mad Anwar, SP, MP, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pertanian Kecamatan Ciasem. IPB News

Inisiasi Kerjasama PTN-BRIN

Rabu, 08 Maret 2023. Sejumlah staf dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukaan kunjungan ke Departemen Proteksi Tanaman (PTN), Fakultas Pertanian - IPB University dengan tujuan untuk inisiasi kerjasama dalam pengembangan keilmuan Entomologi. Kerjasama yang diharapkan dapat memberikan dampak yang luas selain untuk meningkatkan nilai publikasi international juga meningkatkan paten-paten yang dihasilkan sehingga dapat dimanfaatkan ke masyarakat.

Penelitian-penelitian yang dapat dilakukan seperti Pengembangan Agen Pengendali Hayati, pengungkapan senyawa bioaktif semiokimia sebagai pengendali hama, pengembangan biopestisida dan formulasinya, Pengembangan Early Warning System berbasis Internet of Things (IoT) dll. Selain Kerjasama di bidang penelitian, BRIN juga memiliki fasilitas untuk menerima mahasiswa magang serta mahasiswa yang ingin mengikuti Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM).

InisiasiKerjasama-PTN-BRIN-Galery