Logo

Daftar Berita

Kunjungan SD Bogor Raya ke Museum Serangga Soemartono Sosromarsono

Senin, 27 Februari 2023. sebanyak 45 murid SD Sekolah Bogor Raya berkunjung ke Museum Serangga Soemartono Sosromarsono Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian - IPB University, dengan tujuan untuk pembelajaran dengan tema Sharing The Planet yang membahas karakteristik dan peran serangga dan hewan kecil lainnya ke 45 murid yang kesemuanya merupakan murid kelas satu yang ditemani oleh empat guru pembimbing dan dipandu oleh mahasiswa PTN. 

Museum serangga Soemartono Sosromarsono ini merupakan tempat yang cocok untuk mendapatkan pembelajaran mengenai karakteristik serangga karena koleksi lebih dari 1000 spesies serangga yang berasal dari Indonesia maupun luar negeri. dalam kunjungan ini terlihat semua murid sangat antusias mendengarkan penjelasan mengei koleksi-koleksi serangga tersebut, selain melihat koleksi serangga awetan, murid-murid ini juga berinteraksi dengan koleksi serangga hidup yang berada di museum ini.

Kunjungan-SD-Bogor-Raya-Galery

Kunjungan Studi Banding Fakultas Pertanian - Universitas Timor, NTT

Selasa, 31 Januari 2023 sebanyak empat orang staf laboran dari Fakultas Pertanian Universitas Timor – Nusa Tengara Timur melakukan kunjungan studi banding tentang laboratorium penelitian di Departemen Proteksi Tanaman (PTN), Faperta – IPB University. Kujungan ini bertujuan untuk studi banding fasilitas yang ada di laboratorium-laboratorium penelitian PTN untuk mengembangkan laboratorium penelitian di Fakultas Pertanian Universitas Timor yang akan dibangun.

PTN berdedikasi untuk mengajarkan dan melakukan penelitian di bidang perlindungan tanaman. Departemen ini memiliki beberapa laboratorium penelitian yang fokus pada berbagai aspek perlindungan tanaman. yang dilengkapi dengan fasilitas dan peralatan modern, seperti mikroskop, sentrifugasi, spektrofotometer, dan peralatan biologi molekuler. Laboratorium tersebut digunakan untuk tujuan pengajaran dan penelitian, dan mereka secara teratur diperbarui untuk menjaga ketersediaan fasilitas terbaru.

Universitas Timor adalah universitas negeri yang terletak di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Fakultas Pertanian di Universitas Timor menawarkan program sarjana dan pascasarjana di berbagai bidang pertanian, termasuk ilmu tanaman, ilmu hewan, dan agribisnis. Fakultas tersebut memiliki beberapa laboratorium penelitian yang fokus pada berbagai aspek pertanian.

Laboratorium di Fakultas Pertanian - Universitas Timor masih dalam tahap pengembangan dan relatif baru. Namun, fakultas tersebut telah membuat kemajuan yang signifikan dalam melengkapi laboratoriumnya dengan fasilitas dan peralatan modern. Laboratorium tersebut digunakan untuk tujuan pengajaran dan penelitian, dan fakultas bekerja untuk menjalin kemitraan dengan institusi lain untuk lebih meningkatkan kualitas laboratoriumnya.

Secara keseluruhan, meskipun kedua institusi memiliki laboratorium yang fokus pada aspek pertanian yang berbeda, Departemen Perlindungan Tanaman di Universitas IPB memiliki laboratorium yang lebih terkenal dan dilengkapi dengan fasilitas yang lebih modern karena sejarah yang lebih panjang dan sumber daya yang lebih besar. Namun, Fakultas Pertanian - Universitas Timor telah membuat kemajuan yang signifikan dalam pengembangan laboratoriumnya dan memiliki potensi untuk menjadi lembaga penelitian yang kuat di masa depan.

Kujungan-Univ-Timor-Galerry

Kunjungan Institute of Weed science, Entomology and Phytopathology (IWEP)-UPLB dalam Rangka Benchmarking Curriculum

Pada hari Rabu tanggal 25 Januari 2023, sekelompok staf dari The Institute of Weed Science, Entomology and Plant Pathology (IWEP) melakukan kunjungan ke Departemen Proteksi Tanaman (PTN), Fakultas Pertanian - IPB University. Kunjungan ini merupakan bagian dari kerja sama antara kedua institusi dalam meningkatkan penelitian dan pengembangan bidang perlindungan tanaman.

Dalam kunjungan ini, para staf dari IWEP berkesempatan untuk bertemu dengan para peneliti dan staf di PTN. Mereka berdiskusi tentang topik-topik terkait perlindungan tanaman, termasuk pengendalian hama dan penyakit tanaman, penggunaan pestisida yang bijaksana, serta teknik budidaya yang ramah lingkungan.

Selama kunjungan, para staf dari IWEP juga diberikan kesempatan untuk mengunjungi laboratorium dan fasilitas penelitian di Departemen Perlindungan Tanaman. Mereka berdiskusi dengan para peneliti tentang berbagai teknologi dan metode penelitian yang digunakan dalam bidang perlindungan tanaman. Para staf dari IWEP juga diberikan kesempatan untuk melihat langsung proses penelitian yang sedang dilakukan oleh para peneliti di PTN.

Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi awal dari kerja sama yang lebih erat antara IWEP dan PTN. Kedua institusi dapat bekerja sama dalam mengembangkan teknologi dan metode baru untuk meningkatkan produksi pertanian dan menjaga kelestarian lingkungan.

Dalam rangkaian kunjungan ini, diadakan pula seminar tentang perlindungan tanaman yang diikuti oleh para mahasiswa dan staf dari kedua institusi. Seminar ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman antara IWEP dan PTN serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan tanaman bagi keberhasilan produksi pertanian di masa depan.

Kunjungan ini merupakan bukti dari komitmen kedua institusi dalam mengembangkan ilmu dan teknologi dalam bidang perlindungan tanaman untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga kelestarian lingkungan. Semoga kerja sama antara IWEP dan PTN dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

KIwepgal1

Orasi Ilmiah Guru Besar IPB: Prof. Dr. Ir. Widodo, MS

Sabtu 25 Februari 2023, Telah dilakukan acara orasi ilmiah guru besar IPB University yang dilaksanakan di Gedung Graha Widya Wisuda (GWW), salah satu guru besar yang orasi adalah guru besar Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian - IPB Unversity yaitu Prof. Dr. Ir. Widodo, MS. Dalam orasinya Prof. Widodo membawakan materi bertajuk “Pendekatan Ekologis dalam Pengelolaan Kesehatan Tanaman: Menghadapi Kasus Penyakit Busuk Pangkal Batang (Ganoderma boninense Pat.) dalam Program Peremajaan Kelapa Sawit”

Berikut merupakan ringkasan dari orasi ilmiah Prof. Widodo:

Meskipun keberadaan penyakit busuk pangkal batang (BPB) yang disebabkan oleh Ganoderma boninense sudah diketahui keberadaannya di pertanaman kelapa sawit komersial lebih dari 90 tahun dan sudah banyak hasil penelitian terkait dengan permasalah tersebut, namun secara praktis penyakit ini masih menjadi masalah terbesar dalam produksi hingga saat ini.

Tulisan dalam naskah ini membahas tentang berbagai faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan penyakit BPB dan pengelolaannya secara ekologis dengan mengedepankan strategi pre-emtif melalui pemahaman secara tuntas terhadap karakteristik mendasar dari penyebabnya.  Berdasarkan data sampai tahun 2020, penyakit ini merupakan salah satu faktor penting yang menyebabkan penurunan produktivitas kelapa sawit di Indonesia. Permasalahan penyakit BPB yang semakin meningkat dari waktu ke waktu dikarenakan adanya akumulasi sumber inokulum di lahan dan pengaruh beberapa faktor lingkungan, terutama lingkungan tanah, baik abiotik maupun biotik.  Karena karakteristik G. boninense yang bersifat sebagai patogen lemah, maka semua faktor lingkungan yang menurunkan kebugaran tanaman akan dapat memicu perkembangan penyakit BPB. Faktor lingkungan utama yang memicu perkembangan penyakit tersebut adalah masalah kesehatan tanah, yaitu terjadinya pengurasan unsur hara yang tidak diimbangi dengan asupan yang memadai (abiotik) dan  berkurangnya kelimpahan dan keaneka ragaman hayati (biotik), terutama mikrob tanah bermanfaat yang berperan sebagai agens pengendalian hayati (bio-protection), penghasil hormon tumbuh (bio-stimulant) dan sebagai pupuk hayati (bio-fertilizer). Untuk meningkatkan kesehatan tanah dari aspek kecukupan hara tanah dapat dilakukan melalui program pengembalian nutrisi yang terkandung dalam tandan kosong secara masif dan terorganisir, terutama untuk perkebunan sawit rakyat mandiri.  Sementara itu untuk meningkatkan peranan mikrob bermanfaat yang memiliki fungsi seperti tersebut di atas dapat dilakukan tindakan, baik melalui introduksi jenis yang sudah teruji di persemaian dan pertanaman maupun melalui pengelolaan habitat dengan cara menanam tanaman sela tertentu yang sesuai dan memiliki nilai ekonomis atau tanaman penutup tanah.  Mengingat area kelapa sawit yang sangat luas, adanya peran manusia sebagai komponen penentu epidemi penyakit, dan perlunya perencanaan yang baik dalam pengelolaan dengan strategi pre-emtif, maka keterlibatan berbagai pihak pemangku kepentingan (multi stakeholders) sangat diperlukan untuk keberhasilan pengelolaan penyakit BPB dan menjaga keberlanjutan produksi kelapa sawit di masa mendatang.

Orasi ilmiah lengkapnya bisa diunduh pada link berikut: Orasi Ilmiah Guru Besar Prof. Dr. Ir. Widodo MS

Berikut video Orasi Ilmiah Guru Besar Prof. Dr. Ir. Widodo