Logo

Seri Dokter Tanaman IPB: Mengatasi Penyakit Blas pada Padi

Penyakit blas padi, selama 10 tahun terakhir menjadi masalah penting di padi sawah, Sebelumnya penyakit ini lebih banyak menyerang padi gogo. Gejala yang muncul bisa di pesemaian, tanaman muda maupun tanaman bermalai. Pada tanaman muda , atau pesemaian tampak bercak bercak yang khas adalah berbentuk belah ketupat.  Namun seringkali gejala penyakitnya tidak khas belah ketupat.  Bercak, maupun fleck kelabu bias juga terjadi.

Penyakit disebabkan cendawan Pyricularia oryzae. Patogen bisa berasal dari benih, sisa tanaman sakit maupun rumput rumputan di sekitar tanaman. Secara umum cendawan patogennya tidak bisa bertahan lama dalam tanah, dan tidak bisa bersaing secara saprofitik dengan mikrob lain.

Penularan oleh angin.  Faktor yang pemempengaruhi yaitu varietas, kekurangan Kalium dan Silica,  kekurangan air dan stress tanaman akibat herbisida. Karena keragaman genetic pathogen yang tinggi  bisa jadi varietas tahan blas di suatu daerah tidak tahan di daerah lain.  Hubungan kekeringan dn juga stress tanaman karena herbisida yang terkait dengan kerentanan  tanaman terhadap infeksi pathogen blas telah diteliti. Selian itu perbedaan suhu tertinggi dan terendah suatu daerah juga berpengaruh, makin besar perbedaan itu makin mendorong epidemi penyakit blas.

 

Pengendalian:

1. Jerami dikembalikan, perbanyak pupuk kandang, pupuk hijau. Bahan organik selain membuat  tanah tidak mudah kekeringan, juga menyediakan hara mikro dan substrat mikrob mikroba yang berguna bagi pertumbuhan tanaman dan ketahanannya terhadap penyakit.

2. Upayakan kecukupan kalium, baik dengan pupuk buatan seperti KCl, maupun abu bakaran kayu, abu gosok, abu sekam.

3. Menghindari penggunaan herbisida, karena meningkatkan kerentanan terhadap blas.

4. Penggunaan PGPR , pilih isolat/strain yg terbukti efektif. untuk memperkuat tanaman.

5. Aplikasi teh kompos terutama pada tanaman muda, yang mempunyai efek langsung berupa senyawa anticendawan alami, dan juga unsur mikro yang memperkuat tanaman.

Artikel oleh:

Dr. Ir. Suryo Wiyono, M.Sc.Agr

#DokterTanaman #DokterTanamanIPB #BlasPadi #PGPR #AgensHayati