Logo

Orasi Ilmiah Guru Besar IPB: Prof. Dr. Ir. Widodo, MS

Sabtu 25 Februari 2023, Telah dilakukan acara orasi ilmiah guru besar IPB University yang dilaksanakan di Gedung Graha Widya Wisuda (GWW), salah satu guru besar yang orasi adalah guru besar Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian - IPB Unversity yaitu Prof. Dr. Ir. Widodo, MS. Dalam orasinya Prof. Widodo membawakan materi bertajuk “Pendekatan Ekologis dalam Pengelolaan Kesehatan Tanaman: Menghadapi Kasus Penyakit Busuk Pangkal Batang (Ganoderma boninense Pat.) dalam Program Peremajaan Kelapa Sawit”

Berikut merupakan ringkasan dari orasi ilmiah Prof. Widodo:

Meskipun keberadaan penyakit busuk pangkal batang (BPB) yang disebabkan oleh Ganoderma boninense sudah diketahui keberadaannya di pertanaman kelapa sawit komersial lebih dari 90 tahun dan sudah banyak hasil penelitian terkait dengan permasalah tersebut, namun secara praktis penyakit ini masih menjadi masalah terbesar dalam produksi hingga saat ini.

Tulisan dalam naskah ini membahas tentang berbagai faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan penyakit BPB dan pengelolaannya secara ekologis dengan mengedepankan strategi pre-emtif melalui pemahaman secara tuntas terhadap karakteristik mendasar dari penyebabnya.  Berdasarkan data sampai tahun 2020, penyakit ini merupakan salah satu faktor penting yang menyebabkan penurunan produktivitas kelapa sawit di Indonesia. Permasalahan penyakit BPB yang semakin meningkat dari waktu ke waktu dikarenakan adanya akumulasi sumber inokulum di lahan dan pengaruh beberapa faktor lingkungan, terutama lingkungan tanah, baik abiotik maupun biotik.  Karena karakteristik G. boninense yang bersifat sebagai patogen lemah, maka semua faktor lingkungan yang menurunkan kebugaran tanaman akan dapat memicu perkembangan penyakit BPB. Faktor lingkungan utama yang memicu perkembangan penyakit tersebut adalah masalah kesehatan tanah, yaitu terjadinya pengurasan unsur hara yang tidak diimbangi dengan asupan yang memadai (abiotik) dan  berkurangnya kelimpahan dan keaneka ragaman hayati (biotik), terutama mikrob tanah bermanfaat yang berperan sebagai agens pengendalian hayati (bio-protection), penghasil hormon tumbuh (bio-stimulant) dan sebagai pupuk hayati (bio-fertilizer). Untuk meningkatkan kesehatan tanah dari aspek kecukupan hara tanah dapat dilakukan melalui program pengembalian nutrisi yang terkandung dalam tandan kosong secara masif dan terorganisir, terutama untuk perkebunan sawit rakyat mandiri.  Sementara itu untuk meningkatkan peranan mikrob bermanfaat yang memiliki fungsi seperti tersebut di atas dapat dilakukan tindakan, baik melalui introduksi jenis yang sudah teruji di persemaian dan pertanaman maupun melalui pengelolaan habitat dengan cara menanam tanaman sela tertentu yang sesuai dan memiliki nilai ekonomis atau tanaman penutup tanah.  Mengingat area kelapa sawit yang sangat luas, adanya peran manusia sebagai komponen penentu epidemi penyakit, dan perlunya perencanaan yang baik dalam pengelolaan dengan strategi pre-emtif, maka keterlibatan berbagai pihak pemangku kepentingan (multi stakeholders) sangat diperlukan untuk keberhasilan pengelolaan penyakit BPB dan menjaga keberlanjutan produksi kelapa sawit di masa mendatang.

Orasi ilmiah lengkapnya bisa diunduh pada link berikut: Orasi Ilmiah Guru Besar Prof. Dr. Ir. Widodo MS

Berikut video Orasi Ilmiah Guru Besar Prof. Dr. Ir. Widodo