Blogs Style 1
Departemen Proteksi Tanaman – IPB University Jajaki Kolaborasi Penelitian Proteksi Tanaman dengan Universitas Kebangsaan Malaysia dan Universiti Putra Malaysia
Dramaga, Bogor 16 April 2025 – Departemen Proteksi Tanaman (PTN), Fakultas Pertanian – IPB University menggelar pertemuan penting pada hari Rabu, 16 April 2025, di Ruang Sidang 1 PTN. Pertemuan ini bertujuan untuk menginisiasi potensi kolaborasi penelitian di bidang proteksi tanaman dengan dua universitas terkemuka di Malaysia, yaitu Department of Biological Science Technology – University Kebangsaan Malaysia (UKM) dan Department of Crop Science, Faculty of Agricultural Science and Forestry – Universiti Putra Malaysia (UPM).
Delegasi dari Malaysia yang hadir dalam pertemuan ini adalah Head of Program Plant Biotechnology, Dr. Nurulhikma Md. Isa, yang mewakili University Kebangsaan Malaysia, serta Dr. Wan Asrina Bt. Wan Yahaya, staf dosen dari Department of Crop Science, Faculty of Agricultural Science and Forestry – Universiti Putra Malaysia.
Pertemuan ini menjadi wadah bagi para peneliti dari ketiga institusi untuk saling bertukar informasi mengenai fokus penelitian terkini, fasilitas yang dimiliki, serta potensi sinergi yang dapat dikembangkan di masa depan. Diskusi yang berlangsung hangat dan konstruktif ini mencakup berbagai topik penting dalam proteksi tanaman, termasuk pengendalian hama dan penyakit terpadu, ketahanan tanaman, serta pemanfaatan teknologi terkini dalam diagnosis dan manajemenOrganisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).
Perwakilan dari Departemen Proteksi Tanaman IPB University menyambut baik inisiatif kolaborasi ini. Mereka menyampaikan komitmen untuk menjajaki berbagai peluang kerjasama yang saling menguntungkan.
Diharapkan, tindak lanjut dari pertemuan ini akan segera terealisasi dalam bentuk kegiatan penelitian kolaboratif yang nyata dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu proteksi tanaman di Indonesia dan Malaysia. Kolaborasi ini juga diharapkan dapat memperkuat hubungan akademik dan penelitian antar negara serumpun.
Departemen Proteksi Tanaman menerima kunjungan Fieldtrip Mahasiswa Magister Entomologi Pertanian Universitas Brawijaya
Dramaga, Bogor 16 April 2025 – Sebanyak 14 mahasiswa Program Studi Entomologi Pertanian, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian – Universitas Brawijaya (UB) baru saja menyelesaikan kunjungan lapangan (fieldtrip) yang berharga ke Laboratorium Biosistematika Serangga dan Museum Serangga Soemartono Sosromarsono di Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian – IPB University, Bogor. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Rabu, 16 April 2025 ini merupakan bagian integral dari mata kuliah Taksonomi Serangga yang diampu oleh Akhmad Rizali, SP., M.Si, Ph.D.
Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa magister dalam memahami lebih mendalam tentang klasifikasi, identifikasi, dan keanekaragaman serangga. Laboratorium Biosistematika Serangga IPB, yang dikenal dengan koleksi spesimen serangga yang lengkap dan fasilitas penelitian yang mumpuni, menjadi destinasi utama untuk memperkaya pengetahuan teoritis yang telah dipelajari di bangku kuliah.
Dipimpin langsung oleh Dr. Akhmad Rizali, rombongan mahasiswa UB disambut hangat oleh para peneliti dan staf di Departemen Proteksi Tanaman IPB. Selama kunjungan, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk melihat secara langsung berbagai metode preparasi dan pengawetan spesimen serangga. Mereka juga berinteraksi dengan koleksi serangga yang beragam, mulai dari ordo-ordo utama hingga spesies-spesies yang memiliki nilai ekologis dan ekonomis penting.
Museum Serangga Soemartono Sosromarsono menjadi daya tarik tersendiri dalam kunjungan ini. Dengan ribuan koleksi serangga yang tertata rapi dan informatif, museum ini memberikan gambaran visual yang komprehensif mengenai keanekaragaman serangga di Indonesia dan dunia. Mahasiswa dapat mengamati perbedaan morfologi antar kelompok serangga, mempelajari siklus hidup mereka, serta memahami peran penting serangga dalam ekosistem.
Kunjungan fieldtrip ini diharapkan dapat mempererat kerjasama antara Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian – Universitas Brawijaya dengan Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian – IPB University dalam bidang pendidikan dan penelitian entomologi. Pengalaman berharga yang didapatkan oleh para mahasiswa magister Entomologi Pertanian UB ini diharapkan dapat menjadi bekal yang bermanfaat dalam perjalanan akademik dan karir mereka di masa depan.
Guest Lecture Series 33: Biotechology in Plant Protection (PTN130A) “The DNA We Edit and The DNA We Build: Inovations in Genome and Synthetic DNA Technologies”
Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, IPB University kembali menggelar acara Guest Lecture Series yang ke-33 pada Rabu, 3 Maret 2025. Kali ini, tema yang diangkat adalah “The DNA We Edit and The DNA We Build: Inovations in Genome and Synthetic DNA Technologies” dengan fokus pada aplikasi bioteknologi dalam perlindungan tanaman.
Acara yang merupakan bagian dari mata kuliah Bioteknologi dalam Perlindungan Tanaman ini menghadirkan narasumber ahli, Riza Arief Putranto, Ph.D., DEA, seorang peneliti dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS). Beliau memaparkan materi mengenai inovasi-inovasi terkini dalam teknologi genom dan DNA sintetis, serta penerapannya dalam bidang pertanian, khususnya perlindungan tanaman.
Acara yang diadakan di Gedung Kuliah A Departemen Proteksi Tanaman ini dihadiri oleh para mahasiswa dan dosen. Para peserta antusias mengikuti pemaparan materi dan aktif berdiskusi dengan narasumber.
Acara Guest Lecture Series 33 ini merupakan salah satu upaya Departemen Proteksi Tanaman IPB untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di bidang perlindungan tanaman. Melalui acara ini, diharapkan para mahasiswa dan peneliti dapat terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berkontribusi dalam pengembangan pertanian yang berkelanjutan.
Seminar Bulanan Departemen Proteksi Tanaman IPB University Mengupas Tuntas Resistensi Fungisida pada Blas Padi di Jawa Barat
Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, IPB University kembali menggelar seminar bulanan yang kali ini mengangkat isu krusial dalam dunia pertanian, khususnya bagi para petani padi di Jawa Barat. Seminar yang bertajuk “Kemunculan Resistensi Fungisida pada Pyricularia oryzae (Blas Padi) di Jawa Barat” ini diselenggarakan pada hari Rabu, 26 Februari 2025. Acara ini akan bertempat di Ruang Sidang 2 Departemen Proteksi Tanaman IPB University, dan terbuka untuk umum, terutama bagi mahasiswa, peneliti, praktisi pertanian, serta pihak-pihak lain yang peduli terhadap ketahanan pangan dan kesehatan tanaman.
Pembicara utama dalam seminar bulanan kali ini adalah seorang dosen sekaligus peneliti dari Departemen Proteksi Tanaman IPB University, yaitu Dr. Hagia Sophia Khairani, SP, M.Si. Beliau merupakan pakar dalam bidang penyakit tumbuhan

Penyakit blas padi yang disebabkan oleh cendawan Pyricularia oryzae merupakan salah satu penyakit utama dan paling merugikan pada tanaman padi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Di Jawa Barat, padi merupakan tanaman pangan pokok yang memegang peranan penting dalam perekonomian dan ketahanan pangan daerah. Serangan blas padi dapat menyebabkan kerugian hasil panen yang signifikan, bahkan hingga gagal panen total jika tidak dikendalikan dengan baik.

Penggunaan fungisida kimia merupakan salah satu strategi utama yang umum dilakukan petani untuk mengendalikan penyakit blas padi. Namun, penggunaan fungisida yang terus menerus dan tidak bijaksana dapat memicu timbulnya resistensi pada jamur Pyricularia oryzae. Resistensi fungisida merupakan masalah serius karena dapat menyebabkan fungisida yang sebelumnya efektif menjadi tidak lagi mampu mengendalikan penyakit. Akibatnya, petani akan kesulitan mengendalikan blas padi, kerugian hasil panen meningkat, dan biaya produksi juga membengkak.
Dalam seminar ini, Dr. Hagia Sophia Khairani, SP, M.Si akan memaparkan secara komprehensif mengenai berbagai aspek terkait kemunculan resistensi fungisida pada Pyricularia oryzae di Jawa Barat.
Seminar ini diharapkan dapat menjadi platform penting untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran para pihak terkait mengenai isu resistensi fungisida pada blas padi. Selain itu, seminar ini juga diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi praktis yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi masalah ini dan mendukung keberlanjutan produksi padi di Jawa Barat.