Blogs Style 1
Jejak Dedikasi di Antara Ribuan Spesimen: Purnabakti Ibu Atiek Sinarwati, A.Md
Bogor, 1 November 2025 – Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, IPB University hari ini melepas salah satu sosok penting di balik layar yang telah mengabdikan dirinya selama hampir dua dekade. Ibu Atiek Sinarwati, A.Md., laboran yang selama ini menjadi “penjaga” setia Museum Serangga Soemartono Sosromarsono, resmi memasuki masa purnabakti.
Beliau memulai karir pengabdiannya di IPB University pada tahun 2007. Selama 18 tahun masa kerjanya, Ibu Atiek tidak hanya menjadi staf, melainkan bagian integral dari sejarah Departemen Proteksi Tanaman. Dedikasinya berakhir secara administratif pada tanggal 1 November 2025, namun jejak karyanya akan tetap tertinggal di laboratorium yang beliau kelola.
Bertugas sebagai laboran di Museum Serangga Soemartono Sosromarsono bukanlah pekerjaan yang mudah. Museum ini adalah “jantung” bagi penelitian taksonomi dan biodiversitas serangga di IPB.
Peran Ibu Atiek sangat vital dalam memastikan ribuan spesimen serangga—mulai dari hama pertanian hingga musuh alami—tetap terawat dengan baik. Ketelitian beliau dalam proses kurasi, pengawetan, hingga penataan koleksi memastikan bahwa spesimen-spesimen tersebut dapat terus digunakan sebagai bahan pembelajaran bagi ribuan mahasiswa dari angkatan ke angkatan.
Keluarga Besar Departemen Proteksi Tanaman IPB University mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dharma bakti, loyalitas, dan kehangatan yang telah Ibu Atiek Sinarwati berikan.
Segala bantuan beliau kepada para dosen peneliti maupun mahasiswa yang sedang melakukan identifikasi serangga di museum akan menjadi amal jariyah yang tak terputus.
Selamat menikmati masa purnabakti, Ibu Atiek. Semoga masa pensiun ini dipenuhi dengan kebahagiaan, kesehatan, dan waktu berkualitas bersama keluarga tercinta.
Terima kasih, Ibu Atiek!
Departemen Proteksi Tanaman dan TNC IPB University Gelar Workshop Drone Agrikultur, Siapkan SDM Kuasai Teknologi Masa Depan
Bogor – Departemen Proteksi Tanaman (PTN) berkolaborasi dengan Tani dan Nelayan Center (TNC) IPB University sukses menyelenggarakan Workshop Pelatihan Drone Agrikultur. Kegiatan yang mengusung tema “Master The Future of Aerial Technology“ ini berlangsung selama tiga hari, mulai dari 17 hingga 19 November 2025.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di lingkungan IPB University dalam pemanfaatan teknologi udara untuk pertanian presisi. Sebanyak kurang lebih 20 peserta yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan (Tendik), mahasiswa Departemen Proteksi Tanaman, serta staf TNC turut ambil bagian dalam kegiatan intensif ini.
Dalam pelaksanaannya, workshop ini menggandeng mitra ahli, Sahabat Petani Tech, dan dilaksanakan di dua lokasi strategis. Sesi pemaparan materi teori dilaksanakan di Ruang Sidang 1 Departemen Proteksi Tanaman, di mana peserta mendapatkan wawasan mendalam mengenai pengenalan drone secara umum serta spesifikasi drone agriculture yang lazim digunakan dalam pertanian modern.
Tidak hanya teori, para peserta juga diajak untuk mempraktikkan langsung ilmu yang didapat. Sesi simulasi dan praktik lapangan digelar di Kebun Percobaan AELEFA Departemen Proteksi Tanaman. Di sini, peserta belajar mengoperasikan drone, mulai dari simulasi penerbangan hingga menerbangkan drone asli untuk aplikasi pertanian.
Kegiatan ini diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi pertanian cerdas (smart farming) di lingkungan akademisi dan praktisi IPB University, sekaligus mendukung efisiensi pengelolaan lahan pertanian melalui teknologi nirawak.
IPB University Rumah bagi 50 Spesies Serangga Penyerbuk
Serangga memberikan peranan vital dalam mendukung lingkungan, tak terkecuali bagi kampus IPB University. Lebah sebagai polinator, rayap sebagai dekomposer, hingga kumbang pemakan kotoran (dung beetle) yang membantu daur ulang energi. Hewan-hewan kecil ini mungkin tampak sepele, tetapi dari kerja sunyi mereka ekosistem tetap lestari.
Peran serangga penyerbuk tak kalah vital. Kehadirannya mampu meningkatkan jumlah buah (fruit set) atau biji yang terbentuk (seed set). Andil mereka sangat penting dalam menjaga keanekaragaman tanaman melalui proses penyerbukan silang untuk mendukung produktivitas tanaman.
Di sekitar kampus IPB Dramaga, setidaknya ada 50 spesies serangga pengunjung bunga berhasil diidentifikasi dari empat ordo Hymenoptera, Lepidoptera, Diptera, dan Coleoptera. Serangga penyerbuk ini didominasi dari kelompok lebah Apis mellifera, A. cerana, A. dorsata, dan Tetragonula laeviceps.
“Hal ini, karena lebah mempunyai sifat sosial (social insect) dan berkoloni,” ujar pakar serangga sekaligus dosen Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB University, Nadzirum Mubin, SP, MSi.
Sayangnya, sebagian masyarakat masih menganggap serangga sebagai hama yang merugikan. Di bayangan mereka, serangga berarti hanya nyamuk, lalat, dan kecoa. Padahal, Nadzirum mengatakan, serangga hama hanya sedikit sekali porsinya.
“Justru, porsi besar dihuni oleh serangga bermanfaat yang memberikan banyak jasa lingkungan. Termasuk untuk produksi pangan, konservasi tanaman liar, hingga menjaga kestabilan rantai makanan,” terangnya.
Alih fungsi lahan menjadi tantangan terbesar. Maraknya pembangunan menyebabkan sumber pakan mereka menghilang. Akibatnya, serangga penyerbuk mau tak mau berpindah mencari lokasi sumber pakan.
Bagi Nadzirum, agar keberadaan serangga tetap terjaga, perlu ada gerakan konservasi serangga penyerbuk. Caranya sederhana, dengan menanam tanaman sebagai pakan mereka.
“Tidak harus tanaman berbunga atau tanaman hias, tetapi bisa juga tanaman pertanian/hortikultura seperti cabai, tomat, dan mentimun,” ungkap Nadzirum.
Keragaman tanaman yang melimpah di kampus IPB University mampu mendukung keberadaan serangga penyerbuk. Selain mendukung ekologi, tanaman hias dapat mempercantik lingkungan kampus, sedangkan tanaman hortikultura meningkatkan produksi sehingga dapat bernilai ekonomi bagi masyarakat.
“Dengan memperbanyak tanaman berbunga, IPB University menjadi habitat ramah serangga sekaligus pusat edukasi pentingnya pelestarian serangga penjaga ekosistem ini,” pungkasnya. (Ez-IPB News)
Berita Duka: Telah Meninggalnya Dr. Ir. R. Yayi Munara Kusumah, M.Si.
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Keluarga besar Departemen Proteksi Tanaman, IPB University, turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya dosen tercinta, Dr. Ir. R. Yayi Munara Kusumah, M.Si.
Beliau telah berpulang pada hari Sabtu, 25 Oktober 2025 Pukul 12.10 WIB.
Semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT, segala khilafnya diampuni, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kekuatan. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamin.




