Logo

Dosen PTN Menjawab: Viral, Foto Semut Bisa Menyemburkan Air, Spesies Apakah Itu? (Kompas.com)

KOMPAS.com - Unggahan foto segerombolan semut yang menyemburkan air ke atas viral di media sosial Twitter. Foto itu dibagikan oleh salah seorang warganet pada Selasa (21/3/2023). Terlihat di dalam foto, segerombolan semut menyemburkan air dari tubuh mereka ke arah atas.

Screenshot 2023-12-28 100823

"Mpsshhh," tulis akun ini. Unggahan tersebut kemudian memanen beragam komentar dari warganet. "Semut-semut kecil kalian sedang ngapain?" tanya akun ini. "Pipis berjamaah wkwk," tulis akun ini. "Sumpah ini bau dan rasanya kecuuuuuuttttt asem banget. Apalagi pas nyemplung di cangkir teh kita terus kita minum," ujar akun ini. Hingga Rabu (23/3/2023), unggahan tersebut sudah tayang sebanyak 947.600 kali, disukai 4.585 pengguna Twitter, dan di-retweet 295 kali. Lalu, sebenarnya apa yang dilakukan semut-semut itu saat menyemburkan air?

Pertahanan diri semut Dosen Departemen Proteksi Tanaman Institut Pertanian Bogor (IPB) Nadzirum Mubin menyatakan, tindakan semut yang menyemburkan atau menyemprotkan air tersebut merupakan upaya yang dilakukan untuk bertahan hidup. "Lebih tepatnya menyemprotkan cairan yang merupakan bagian dari pertahanan semut. Cairan tersebut bisa disebut dengan asam format (acid formic)," jelasnya kepada Kompas.com, Rabu (22/3/2023). Anggota Perhimpunan Entomologi Indonesia (PEI) ini menjelaskan, tindakan tersebut hanya dilakukan oleh kelompok semut dari subfamili Formicinae. Semut ini memiliki ciri berupa satu petiole atau node pada tubuhnya. Semut Formicinae biasanya hidup di hutan bebas. Menurutnya, semut ini juga ada di Indonesia namun belum banyak informasi yang membahasnya. Ia mengatakan, semut jenis ini aslinya memiliki sengat tapi tereduksi atau berkurang sehingga tidak dapat digunakan untuk melawan musuh. Sebagai gantinya, Formicinae memiliki kelenjar racun berisi asam format dalam jumlah sangat besar.

"Sengatnya tereduksi sehingga alat pertahanannya menggunakan asam format untuk mengusir musuh atau pengganggunya," lanjutnya. Saat semut Formicinae merasa dirinya terancam, ia akan menyemburkan asam format itu ke arah musuhnya. Musuh semut ini antara lain semut lain yang berukuran lebih besar, kadal, atau katak.

Nadzirum menambahkan, setiap spesies semut memiliki asam format yang berbeda. Efek dari zat ini tergantung jenisnya. Ada asam format yang akan menimbulkan efek panas sehingga musuh yang terkena semprotan akan mati atau kabur. Ada juga yang menimbulkan bau tidak sedap sehingga pengganggu terusir. "Ke manusia efeknya tidak terlalu serius," tambah Nadzirum. Meski begitu, menurutnya, manusia yang memiliki alergi dan terkena asam format dalam jumlah banyak maka akan berisiko mengalami kondisi serius. Contohnya, jika sampai terkena mata bisa memberikan efek gangguan penglihatan. "Tapi selama ini belum pernah ada laporan mengenai kejadian tersebut," pungkasnya.