Logo

Museum Serangga

Museum Serangga IPB diresmikan pada tanggal 20 Mei 2005 dengan nama ITC (Insect Teaching Collection). Pada perkembangannya ITC mengalami pergantian nama menjadi ITRC (Insect Teaching and Research Collection) yang mengacu pada fungsinya sebagai sarana penunjang bagi kegiatan pendidikan dan penelitian mengenai serangga. Selanjutnya pada bulan September 2008, nama ITRC berubah menjadi Museum Serangga IPB.

 

Pendirian Museum Serangga IPB didasarkan pada kondisi keanekaragaman serangga di Indonesia yang melimpah dan keunikan dari beberapa spesies serangga yang masih belum banyak diketahui dan didokumentasikan. Secara umum, tujuan pendirian Museum Serangga IPB adalah untuk memperkenalkan dan memberi pengetahuan tentang serangga kepada pelajar, mahasiswa, dan masyarakat. Adapun tujuan khususnya adalah sebagai salah satu sarana penunjang pendidikan dan penelitian, khususnya dalam hal taksonomi serangga.

 

Kegiatan Kunjungan
Selama periode Januari-Desember 2012, Museum Serangga IPB tercatat telah dikunjungi oleh 952 orang. Jumlah pengunjung Museum Serangga setiap bulan dapat dilihat Gambar 1. Jumlah pengunjung terbanyak adalah pada bulan Juni (170 orang). Berdasarkan data tersebut diperoleh rata-rata jumlah pengunjung per bulan sebanyak 79.3 orang. Jumlah pengunjung yang relatif banyak (lebih dari 100 orang) terdapat di bulan Januari, Mei, Juni, September, dan Desember. Hal ini berkaitan dengan adanya kegiatan koleksi serangga oleh mahasiswa PTN (S1 dan Pascasarjana), maupun mahasiswa dari departemen lainnya. Selain itu tambahan kunjungan dari pelajar juga biasanya dilakukan saat akhir semester, sehingga jumlah pengunjung relatif meningkat pada saat bulan Mei-Juni dan Desember-Januari.

 

Jika dilihat dari kategori pengunjung, terdapat beberapa kategori pengunjung Museum Serangga, di antaranya pelajar (siswa SD, SLTP, dan SLTA), mahasiswa IPB, mahasiswa non-IPB, tenaga pengajar (guru/dosen), dan kalangan umum. Mahasiswa non-IPB umumnya berkunjung melalui kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh IPB maupun kerjasama antara IPB dengan perguruan tinggi lain, baik di Indonesia maupun dengan perguruan tinggi asing. Pengunjung dari kategori pelajar umumnya datang melalui Humas IPB dan tidak melaui AET (Agroedutourism), IPB seperti halnya pada tahun-tahun sebelumnya. Kunjungan pelajar umumnya diadakan dalam rangka praktek mata ajaran Biologi dan PLH (Praktek Lingkungan Hidup), serta untuk wisata pertanian.

 

Magang

Di Museum Serangga juga sering dilakukan kegiatan magang (Tabel 2). Salah satu kegiatan magang yang secara rutin dilakukan adalah magang dari mahasiswa Departemen Proteksi Tanaman semester IV yang waktunya bertepatan dilakukan pada saat libur alih tahun ajaran baru.